Jumat, 17 Mei 2013

renungan


“siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya” (mazmur 50:23)

Jujur atau tidak ? itu merupakan pertanyaan yang sangat sulit. Bila dalam pelajaran sekolah, maka semua murid akan menjawab “jujur”. Namun dalam sebuah pelajaran kehidupann, maka jujur sering kali ditawar dengan berbagai macam hal. Saat sekarang ini, “jujur” merupakan barang yang mahal. Orang akan lebih memilih berbohong untuk menyelamatkan diri. Mereka menganggap berbohong lebih aman daripada mengatakan hal yang sebenarnya yang penuh resiko. 

Bagi orang-orang yang dekat dengan Tuhan, berbohong dapat mengakibatkan tidak adanya damai sejahtera. Sekecil apapun hal bohong itu, akan membuat hati kita merasa tidak enak. Kita akan merasa bersalah dan berdosa bila tidak mengatakan hal jujur. 

Alangkah baiknya bila kita mengatakan hal jujur dengan berbuat hal dengan jujur. Allah akan melihat sampai ke dalam hati kita. Mungkin banyak manusia yang tidak suka dengan kejujuran kita karena di rasa hal itu sangat menyakitkan. Namun kejujuran itu akan sangat dihargai dari pada kita membuat luka yang tersembunyi.

Apapun penilaian orang tentang kejujuran kita, itu merupakan urusan Tuhan, Tugas kita hanya melakukan apa yang baik dan apa yang benar di mata Allah. Sebelum kita memulai kejujuran untuk orang lain, maka belajarlah jujur untuk diri sendiri terutama jujur kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar