“siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban,
ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan
Kuperlihatkan kepadanya” (mazmur 50:23)
Jujur atau tidak ? itu merupakan pertanyaan yang
sangat sulit. Bila dalam pelajaran sekolah, maka semua murid akan menjawab
“jujur”. Namun dalam sebuah pelajaran kehidupann, maka jujur sering kali
ditawar dengan berbagai macam hal. Saat sekarang ini, “jujur” merupakan barang
yang mahal. Orang akan lebih memilih berbohong untuk menyelamatkan diri. Mereka
menganggap berbohong lebih aman daripada mengatakan hal yang sebenarnya yang
penuh resiko.
Bagi orang-orang yang dekat dengan Tuhan, berbohong
dapat mengakibatkan tidak adanya damai sejahtera. Sekecil apapun hal bohong
itu, akan membuat hati kita merasa tidak enak. Kita akan merasa bersalah dan
berdosa bila tidak mengatakan hal jujur.
Alangkah baiknya bila kita mengatakan hal jujur
dengan berbuat hal dengan jujur. Allah akan melihat sampai ke dalam hati kita.
Mungkin banyak manusia yang tidak suka dengan kejujuran kita karena di rasa hal
itu sangat menyakitkan. Namun kejujuran itu akan sangat dihargai dari pada kita
membuat luka yang tersembunyi.
Apapun penilaian orang tentang kejujuran kita, itu
merupakan urusan Tuhan, Tugas kita hanya melakukan apa yang baik dan apa yang
benar di mata Allah. Sebelum kita memulai kejujuran untuk orang lain, maka
belajarlah jujur untuk diri sendiri terutama jujur kepada Allah.